TEORI BEHAVIORISTIK
(Group 1 - Leader : Ade Saputra)
2. 1 .
Pengertian Teori Behavioristik
Adalah teori belajar yang lebih menekankan
pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang member
respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku
mereka.
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan
unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya
latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan
dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input
yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja
yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Yang
dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan
oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat
diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
2.2 Tokoh dan Pemikirannya
2.2.1. Edward Lee Thorndike (1874–1949) koneksionisme.
Thorndike
adalah seorang pendidik dan sekaligus psikolog berkebangsaan Amerika.
Menurutnya, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi (koneksi) antara
peristiwa yang disebut dengan Stimulus (S) dengan Respon (R). Stimulus adalah
perubahan dari lingkungan exsternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi/berbuat. Sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku
yang dimunculkan karena adanya perangsang.
Dari percobaannya yang terkenal (puzzle box) diketahui
bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan respon, perlu adanya
kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha atau
percobaan-percobaan (trial) dan kegagalan-kegagalan (Error) terlebih
dahulu. Bentuk paling dasar dari belajar adalah “Trial and Error learning atau
selecting and conecting learning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu.
Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh thorndike ini sering
disebut teori belajar koneksionisme atau asosiasi. Prinsip pertama teori
koneksionisme adalah belajar
merupakan kegiatan membentuk asosiasi (conection) antara kesan panca indera
dengan kecenderungan bertindak.
Dari exsperimen puzzle box-nya thorndike menemukan tiga
hukum belajar yaitu; Hukum kesiapan (Law of readiness) dimana
semakin siap suatu organisme memperoleh perubahan tingkah laku, maka
pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga
asosiasi cenderung diperkuat. Hukum Latihan (Law of excercise) yaitu
semakin sering tingkah laku di ulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi
tersebut akan semakin kuat. Yang terakhir adalah hukum akibat (law
of effect) yaitu hubungan stimulus respon akan cenderung di
perkuat bila akibatnya menyenangkan dan sebaliknya cenderung melemah jika
akibatnya tidak memuaskan.
2.2.2 Burrhus
Frederic Skinner (1904-1990) Operant conditioning
Skinner adalah seorang yang berkebangsaan Amerika yang
dikenal sebagai seorang tokoh behavioris yang meyakini bahwa perilaku individu
dikontrol melalui proses operant
conditioning dimana
seseorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian
reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan yang relatif besar.
Menagement kelas menurut skinner adalah berupa usaha
untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi
penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada
perilaku yang tidak tepat. Operant
Conditioning adalah
suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai
dengan keinginan.
Menurut
skinner – berdasarkan percobaanya terhadap tikus dan burung merpati – unsur
terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah penguatan yang
terbentuk melalui ikatan stimulus respond akan semakin kuat bila diberi
penguatan ( penguatan positif dan penguatan negatif). Bentuk penguatan positif
berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Sedangkan bentuk penguatan negatif adalah
antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan,
atau menunjukkan perilaku tidak senang.
Skinner
tidak percaya pada asumsi yang dikemukakan guthrie bahwa hukuman memegang
peranan penting dalam proses pelajar. Hal tersebut dikarenakan –menurut
skinner- (1) pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat
sementara, (2) dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi
bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama, (3) hukuman mendorong
si terhukum mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari
hukuman, (4) hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang
kadangkala lebih buruk dari pada kesalahan pertama yang diperbuatnya. Skinner
lebih percaya dengan apa yang disebut penguatan baik negatif maupun positif.
2.2.3 Robert Gagne (1916-2002)
Gagne
adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan amerika yang terkenal dengan
penemuannya berupa condition of learning. Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang
dipraktekkannya dalam training pilot AU Amerika. Ia kemudian mengembangkan
konsep terpakai dari teori instruksionalnya untuk mendisain pelatihan berbasis
komputer dan belajar berbasis multi media. Teori Gagne banyak dipakai untuk
mendisain software instruksional.
Gagne disebut sebagai Modern Neobehaviouris mendorong
guru untuk merencanakan instruksioanal pembelajaran agar suasana dan gaya
belajar dapat dimodifikasi. Ketrampilan paling rendah menjadi dasar bagi
pembentukan kemampuan yang lebih tinggi dalam hierarki ketrampilan intelektual.
Guru harus mengetahui kemampuan dasar yang harus disiapkan. Belajar dimulai
dari hal yang paling sederhana dilanjutkan pada yang lebih kompleks ( belajar
SR, rangkaian SR, asosiasi verbal, diskriminasi, dan belajar konsep) sampai
pada tipe belajar yang lebih tinggi(belajar aturan danpemecahan masalah). Prakteknya gaya belajar tersebut
tetap mengacu pada asosiasi stimulus respon.
2.2.4 Albert Bandura (1925-masih hidup).
Bandura lahir pada tanggal 4
Desember 1925 di Mondare alberta berkebangsaan Kanada. Ia seorang
psikolog yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta
efikasi diri. Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll
yang menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa
disekitarnya.
Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah:
1. Perhatian, mencakup
peristiwa peniruan dan karakteristik pengamat.
Penyimpanan atau proses
mengingat, mencakup kode pengkodean simbolik.
Reprodukdi motorik,
mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, keakuratan umpan balik.
2. Motivasi, mencakup dorongan
dari luar dan penghargaan terhadap diri sendiri.
2.3 Aplikasi Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran.
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran yaitu - karena memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap dan tidak berubah – pengetahuan disusun dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowladge) kepada orang yang belajar. Fungsi pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berfikir yang dapat dianalisis dan dipilih, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berfikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pembelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus di pahami oleh pembelajar (siswa).
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran yaitu - karena memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap dan tidak berubah – pengetahuan disusun dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowladge) kepada orang yang belajar. Fungsi pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berfikir yang dapat dianalisis dan dipilih, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berfikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pembelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus di pahami oleh pembelajar (siswa).
3.1 Kesimpulan
Behaviorisme
merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan
individu dalam suatu belajar.
Dari
penjelasan beberapa teori tersebut bahwa peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.
Belajar menurut teori behavioristik merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak
penting diperhatikan karena tidak bisa diamati. Faktor lain yang juga dianggap
penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement)
penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon.
DAFTAR
PUSTAKA
Michael H. Hart, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Tokoh Teori-Teori Belajar , terj. Mahbub
Djunaedi (Jakarta : Pustaka Jaya, 1990), cet. XII.
Rabu, 02 Mei 2012
//
Label:
Psychology
//
0
komentar
//
0 komentar to "Teori Behavioristik ( Psychology 2)"
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
List of Study
- Introduction to Linguistics (2)
- Philosofy of Education (1)
- Pronunciation (1)
- Psychology (2)
- Writing (4)
Popular Posts
-
FILSAFAT PENDIDIKAN Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir,...
-
TEORI BEHAVIORISTIK (Group 1 - Leader : Ade Saputra) 2. 1 . Pengertian Teori Behavioristik Adalah teori belajar yang lebih men...
-
TEORI HUMANISTIK (Group 3 - Leader : Restawanu Vika) Teori Belajar Humanistik Psikologi humanistik diperoleh dari filsafat humani...
-
Phonology : Speech Sound · the study of word-to-word relations in sentences; that is, how sound patterns are affected by the...
-
OUTLINES OF EFFECTIVE PRESENTATIONS By Ms. Euis Yanah M., M.Pd 1. Opening Greeting, name, position Good afternoon e...
-
What is an Explanation ?? An Explanation tells how or why something accurs. Explanations can be spoken or written and their purpose is to...
-
Language and The Brain Birds do it. Bees do it. So do dolphins, monkeys, apes and humans. You know what I am talking about....communic...
-
What is a narrative ? Narrative is a text that tells a story and, in doing so, entertains the audience. The purpose af a narrative, othe...
-
UMT TASK Nice Ant There was kiki, The lazy cricket, who played viollin all day long. While, the ants prepared food for the rains. W...
File Archive
Blogger news
Open Cbox
Blogger templates
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar